Pengertian
Public Relations Menurut Ahli
Keberadaan
public relations di dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat diperlukan
untuk menciptakan dan membangun citra positif perusahaan. Sesuai dengan
fungsinya. Public relations merupakan kegiatan komunikasi yang terencana dan
terselenggara antara organisasi atau perusahaan kepada public internal dan
eksternal dengan maksud terjalinnya hubungan harmonis serta adanya saling
pengertian dan kerjasama antara keduanya yang saling menguntungkan.
Lebih lanjut
untuk mengetahui dan memahami public relations penulis akan mengemukakan
beberapa pendapat mengenai definisi public relations. Definisi public relations
menurut Combs-Nimmo dalam buku Propaganda baru yang diterjemahkan oleh Amalia,
diartikan sebagai berikut:
“Public Relations
adalah fungsi komunikasi manajemen yang digunakan oleh organisasi untuk
mengadaptasi, mengubah,ataupun mempertahankan lingkungan mereka untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi(1994-212).”
Setiap
pengertian dalam definisi tersebut memperlihatkan aspek kunci dari public
relation. Fungsi komunikasi mengusulkan agar komunikasi bukan menjadi
satu-satunya alat vital, bagi beberapa aktifitas organisasi pengembangan,
formulasi, produk dan penjualan produk, kebijaksanaan dan lain-lain.
Manajemen
ditunjukan agar para spesialis yang bekerja dibawah supervisi managerial
mengatur komunikasi publik. Organisasi mengimplikasikan bahwa hubungan
masyarakat terutama dilaksanakan bagi aktivitas-aktivitas yang diorganisasikan.
Asumsinya adalah bahan yang baik bagi organisasi maka baik juga bagi
anggotanya, dan apa yang buruk bagi anggota dapat berarti buruk juga bagi
organisasi. Adaptasi, perubahan, mepertahankan lingkungan menekan bahwa
organisasi ada dalam konteks sosial, ekonomi, politik, teknologi, dan dalam
konteks yang beragam. Public relations menggunakan ide-ide dan informasi untuk
membantu pengadaptasian konteks, mempertahankannya atau mempertahankan
keberadaan hal-hal tertentu.
Tujuan-tujuan
dari sebuah organisasi dan usaha-usaha hubungan masyarakatnya “tidaklah saling
berhubungan secara timbal balik”, tujuan-tujuan public relitions merupakan
konsekuensi dari tujuan-tujuan organisasi bukan sebaliknya, meskipun demikian
seperti yang akan kita lihat tidak lama lagi. Kadang-kadang hal ini dapat
terjadi dan dengan konsekuensi yang tidak diharapkan.
Menurut
Harlow yang dikutip oleh Ruslan, dalam buku Manajemen Humas dan Manajemen
Komunikasi adalah :
“Humas
adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktifitas komunikasi,
pengertian, penerimaan dan kerjasama ; melibatkan manajemen dalam
persoalan/permasalahan, membantu manajemen mampu menanggapi opini public ;
perubahan secara efektif ; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam
mengantisipasi kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi
yang sehat dan etis sebagi sarana utama (200:17)”.
Dari
definisi diatas, bahwa public relations menekankan pada fungsi manajemen. Hal
ini menunjukan bahwa public relations erat kaitannya dengan manajemen, dimana
seorang PRO mempunyai fungsi yang melekat dengan kegiatan manajemen, dalam arti
didalam suatu system manajemen terkandung kegiatan public relations yang
mempunyai kontribusi yang sangat penting untuk membantu dan memfungsikan
kegiatan manajemen dalam membantu hal-hal yang berkaitan dengan upaya untuk
menilai sikap public terhadap organisasinya. Hal ini memberikan konsekuensi
bahwa public relations merupakan hal yang harus terlembaga atau institusional.
Definisi lain
Public Relations menurut Jefkins yang diterjemahkan oleh Agung dan Sumiharti
dalam bukunya Public Relations adalah :
“Public
Relations adalah keseluruhan bentuk komunikasi yang terencana, baik itu keluar
maupun kedalam, yakni antara suatu organisasi dengan publiknya dalam rangka
mencapai tujuan yang spesifik atas dasar adanya saling pengertian”.(1996:9)
Dari
definisi diatas dapat diambil pemahaman bahwa kegiatan Public Relations
merupakan suatu bentuk komunikasi yang sasarannya adalah public didalam
organisasi, dengan landasan saling pengertian sehingga tercipta kerjasama yang
harmonis dalam rangka mencapai tujuan yang spesifik.
Public
Relations secara umum merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh
goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dari public atau
masyarakat. Tentu saja untuk mencapai tujuan tersebut, kegitan Public Relations
harus diarahkan kepada upaya membina hubungan baik dengan publik-publik yang
berkepentingan. Hubungan yang harmonis dapat terjalin dengan cara memberikan
informasi yang jelas dan lengkap mengenai rencana kebijaksanaan, aktifitas,
program kerja dan rencana usaha-usaha organisasi atau perusahaaan berdasarkan
harapan dan kegiatan-kegiatan public.
Sementara
itu dalam pertemuan asosiasi-asosiasi Public Relations seluruh dunia di Mexico
City, Agustus 1978, yang dikutip oleh Effendy dalam buku Hubungan Masyarakat
menghasilkan pernyataan mengenai definisi PR sebagai berikut :
“Praktik
Humas adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisis kecenderungan,
memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi,
dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang
melayani, baik kepentingan organisasi maupun kepentingan public atau umum”. (1999 : 7)
Definisi
tersebut dapat diartikan pengertian yang tidak timbal balik itu masalah-masalah
yang dihadapi organisasi, juga menuntut pengakuan dan penerimaan terhadap
kebutuhan serupa kelompok yang mempunyai kepentingan didalamnya.sedangkan pengertian
komunikasi dalam Public Relations adalah proses dari kedua belah pihak, yang
membutuhkan pengertian lewat mata, telinga, dan mulut. Usaha ini harus disadari
penuh, ditentukan secara selektif, dan dilakukan secara bertahap dari waktu ke
waktu.
Ruang
Lingkup Public Relations
Berfungsi
tidaknya Public Relations dalam sebuah organisasi menurut Efendy dalam bukunya
Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunologis, dapat diketahui dari ada tidaknya
kegiatan yang menunjukan ciri-cirinya yakni :
a. “Public
Relations adalah kegiatan komunikasi dalam suatu yang berlangsung dua arah
secara timbal balik.
b. Public
Relations merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen
suatu organisasi.
c. Pulic
yang menjadi sasaran kegiatan Public Relations adalah public eksternal dan
public internal.
d.
Operasionalisasi Public Relations adalah membina hubungan yang hrmonis antara
organisasi dengan public dan mencegah terjadinya rintangan psikologis baik yang
timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak public”. (19994 : 24).
Kegiatan
Public Relations terbagi menjadi dua. Kegiatan-kegiatan yang ditujukan kedalam
disebut Internal Public Relations dan kegiatan-kegiatan yang ditujukan keluar
Exsternal Public Relations.
Menurut
Kasali dalm buku Manajemen Public Relations, Publik Internal adalah masyarakat
yang berada dalam organisasi dan melakukan aktifitas yang berhubungan dengan
kelangsungan hidup organisasi tersebut yang terdiri dari :
1.Pemegang
saham dan pemilik perusahaan.
Manajer dan
Top Executives, yaitu orang-orang yang memegang jabatan structural dalam
perusahaan.
2.Karyawan,
yaitu orang-orang di dalam perusahaan yang tidak memegang jabatan structural.
3.Keluarga
karyawan (1994 : 65).
Dalam usaha
untuk menciptakan suasana yang menyenagkan dan keuntungan dalam badan itu,
komunikasi yang bersifat “two-way Communication” mutlak harus ada, yaitu
komunikasi antara pimpinan dengan bawahan dan juga antara bawahan dan pimpinan
yang merupakan “feedback” yang berdasarkan hubungan manusiawi yang baik dan
menciptakan suasana kerja yang kondusif. Tugas Public Relations dalam Internal
Public Relations yaitu menyelenggarakan komunikasi yang sifatnya persuasif dan
informatif.
Sedangkan
public eksternal Menurut Kasali dalam Manajemen Public Relations adalah masyarakat
yang berada di luar organisasi namun keberadaannya turut mempengaruhi aktifitas
organisasi yang terdiri atas :
1.Konsumen,
adalah pihak yang membeli produk/jasa suatu perusahaan.
2.Bank,
merupakan pihak yang menyediakan dana untuk digunakan sebagai modal.
3.Pemerintah,
yaitu sebagai penentu kebijakan.
4.Pesaing,
sebagai alat untuk mengukur efisiensi perusahaan dari keadaan yang ditawarkan
oleh pesaing.
5.Komunitas,
yaitu masyarakat yang tinggal, hidup, dan berusaha disekitar perusahaan.
6.Media,masa/pers
yang berupa hubungan timbal balik untuk membantu penyebaran informasi bagi
masyarakat mengenai perusahaan dan bagi pers sendiri untuk mendapatkan
informasi untuk menjadi bahan berita. (1994 :75)
Berdasarkan
hal tersebut, tugas penting Exsternal Public Relations adalah mengadakan
komunikasi yang efektif, informatif dan persuasif, yang ditujukan kepada public
diluar badan itu. Informasi yang disampaikan harus jujur, teliti dan berdasarkan
fakta. Sebab public mempunyai hak untuk mengetahui hal yang sebenarnya terjadi
dalam perusahaan.
Dengan
kelompok-kelompok tersebut harus senantiasa diadakan kominikasi dalam rangka
memelihara dan membina hubungan yang harmonis dengan mereka. Hubungan baik
dengan public Eksternal sama pentingnya dengan public Internal, turut
menentukan sukses tidaknya tujuan yang dicapai oleh suatu organisasi.